REVIEW JURNAL
PENDIDIKAN
NILAI-NILAI KECAKAPAN HIDUP PUNGGAWA DAN SAWI
DALAM
SISTEM SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN
ETNIS
BUGIS PERANTAUAN DIKOTA BANDARLAMPUNG
OLEH :
RUDI
IRAWAN
UNIVERSITAS Megaupak, Tulang Bawang Lampung
Basrowi
dan Iskandar
FKIP Unila
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume &
Nomor 2, November 2011
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Nilai-nilai Kecakapan Hidup Dalam Lingkungan
Keluarga Nelayan Punggawa pada etnis Bugis Perantauan di Kelurahan Kota Karang
Proses
pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup punggawa dan sawi yang ada pada
masyarakat nelayan etnis bugis merupakan suatu proses belajar individu dalam
berperilaku sesuai dengan standar kebudayaan masyarakatnya.Proses pendidikan
nilai-nilai kecakapan hidup punggawa dan sawi yang terjadi dilingkungan
keluarga nelayan dilingkungan keluarga punggawa dan sawi merupakan suatu proses
pendidikan dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang sangat penting bagi anggota
keluarga nelayan Bagang etnis Bugis dikelurahan Kota Karang,terutama generasi
muda.Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah,ibu dan
anak dan lingkungan pertama bagi anggota keluarga untuk belajar berbaagai
pengetahuan,keterampilan,nilai,norma dan sebagainya.Terbentuknya watak dan
kepribadian sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara dan corak orang tua
memberikan pendidikan dan bimbingan bagi anak-anaknya.
Proses
pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup diingkungan keuarga nelayan Bagang etnis
bugis dikelurahan Dikota Karang adalah
proses belajar , yaitu suatu proses akomodasi dimana individu menahan,mengubah
impuls-implus dalam dirinya dan mengambil alih cara hidup / kebudayaan
masyarakat setempat , Kedua dalam proses
sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan sistem dalam
diri individu.Dari hasil penelitian yang telah diungkapkan pada bagian
terdahulu memberikan keterangan tentang nilai-nilai kecakapan hidup punggawa
dan sawi , seperti kepemimpinan , rasa pengabdian , kejujuran , bekerja keras
,gotong royong dan tenggang rasa dalam lingkungan keluarga nelayan Begang etnis
Bugis dikelurahan Kota Karang.
Oleh
karena itu , proses pendidikanilai-nilai kecakapan hidup Punggawa dan Sawi yang
terdapat pada masyarakat nelayan etnis Bugis terdiri dari dua pola yaitu , pola
partisipasi bagi keluarga punggawa yang sudah berpendidikan atau memiliki
perekkonomian yang baik , sehingga pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup dalam
lingkungan keluarga punggawa kepada anggota keluarganya, terutama anak-anaknya
sebagai generasi penerus dilakukan secara demokratis dan bersifat
partisipatoris , yaitu proses pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup dalam
membentuk kepribadian seorang anak difokuskan pada keinginan anak dalam
mempelajarinya , baik dilingkungan keluarga , maupun dalam pergaulanya
dimasyarakat.Sosialisasi partisipatoris memberikan penghargaan dan membuka komunikasi
dengan pihak yang tidak setuju dan memberikan kebebasan bagi adanya pelaku yang
berbeda-beda , apabila sampai pada tingkat yang tidak terima , diarahkan untuk memberikan kemungkinan berubah kepada pola
yang dilakukan pendidik dalam mewarisi nilai-nilai kecakapan hidup.Pol semi ,
kuasi , represif dapat dilihat pada keluarga punggawa yang masih berfikiran
konservatif dan mengalami masalah perekonomian dalam keluarganya.
Tata
nilai tentang Kecakapan hidup disampaikan dan disosiailisasikan oleh paman ,
bibi ,dan nenek kepada anggota keluarganya dengan cara memberikan ketegasan
bersikap kepada anggota keluarganya dalam masyarakat , sedangkan orang tuanya
terutama bapaknya hanya mengikuti saja .
Dilihat
dari proses pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup punggawa dan sawi kepada
anggota keluarga punggawa terutama anak,setidaknya terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya.
Pertama keteladanan orang tua , seorang anak akan
cenderung bersikap sopan , santun , patuh kerja keras , disiplin , religius dll
, apabila orang tua memiliki keteladanan tentang hal demikian. Kedua ,
lingkungan pergaulan,pergaulan anak berpengaruh terhadap proses pembentukan
kepribadian anak.Orang tua berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pergaulan anak kedalam lingkungan
baik bagi perkembangan dimasa depan.
Anak yang hidup dalam lingkungan reigius maka anak itupun menjadi anak yang
reigius pula begitu juga sebaliknya , hal ini bisa dari hasil penelitian yang
memberikan keterangan sbb :
1.Banyak anak juragan yang berusi 15-20 bekerja sebagai
nelayan sawi pada juragan punggawa lain.
2.Banyak juragan waktunya dihabiskan untuk mengurusi
usaha Bagang Sehingga proses sosiliasi anak terhadap nilai kepemimpinan orang
tua tidak bisa berjalan semestinya.
3.Anak-anak juragan setelah lulus SMP bisa turun kelaut
untuk ikut dengan juragan lain.
Metode yang digunakan untuk mempengaruhi anak dalam
membentuk kepribadiannya yang pertama , yaitu metode ganjaran / hukuman baik
berupa fisik maupun hukuman sosial.Kedua ,metode didactic teaching yaitu
mengutamakan pengajaran kepada anak didik tentang berbagai macam pengetahuan
dan keterampilan. Ketiga, metode pemberian contoh karena anak lebih dominan
mencontoh tingkah laku dari orang tuanya.
Faktor-faktor
Proses sosialisasi nilai kecakapan hidup punggawa dan
sawi , baik dalam lingkungan keluarga :
1.Keteladanan dan kehadiran orang tua dalam keluarga
memiliki fungsi pendidikan yang pertama dan utama.
2.Warisan biologis orang tua.
3.Lingkungan fisik.
4.Lingkungan pergaulan
5.Keyakinan terhadap agama.
6.Kebudayaan daerah , kebudayaan daerah juga berpengaruh
terhadap kehidupan dan perilaku seseorang, walaupun hal itu jarang disadari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikanto , Suharismi
2008 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta
Rineka Cipta
Basrowi dan Sukidin . 2002. Metode Penelitian Kualitatif
Perspektif Mikro, Surabaya
Insan
Cendekia
Basrowi
dan Suwandi , 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta.Rineka Cipta
Depdikbud. 1990 . Tata kelakuan di Lingkungan Pergaulan
Keluarga dan Masyarakat
Makasar.Jakarta
. Depdikbud
Depdiknas.2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus .
Jakarta .Depdiknas
Idi , Abdullah.2011.Sosiologi Pendidikan, Individu ,
Masyarakat ,dan Pendidikan
Jakarta,
Rajawali Pers.
Paeni , Muhlis, Dkk .1955.Sejarah Kebudayaan Sulawesi
Selatan . Jakarta . Depdikbud.
Purgito. 2010. Dasar-Dasar Pendidikan IPS. Diktat Program
Psca Sarjana Pendidikan
IPS ,
Lampung . FKIP Unila
Putra , Heddy S. A
1998. Minawag : Hubungan Patron-Klien di Sulawesi Selatan.
Semarang . UGM Press .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar