Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN AUDIT - PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2 (3EB09)

Pemeriksaan Akuntansi 2
LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR PADA
PT. XYZ




  


DISUSUN OLEH :

JULITA AYU (23212994)

KHAERUNNISA (24212068)

3EB09


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015



Kepada
Yth, PT. XYZ
Di Jakarta Selatan

          Kami telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT. XYZ . Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang rendah. Audit atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.

          Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I               : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III             : Rekomendasi
Bab IV             : Ruang Lingkup Audit

          Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.


  

BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG


PT. XYZ yang berlokasi di Jakarta Selatan oleh para pendiri yang terdiri atas:

1.     Bpk. Bimo
2.     Bpk. Farry
3.     Bpk. Sholeh
4.     Ibu Aini 

PT. XYZ bergerak dibidang produksi barang furniturre . Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan kebutuhan pesanan khusus.  Perusahaan menghasilkan beberapa macam barang furniture. Bahan baku yang digunakan masih bahan baku lokal.

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
  1. Menilai apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
  2. Menilai apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
  3. Menilai apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
  4. Menilai apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
  5. Menilai apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
  6. Menilai apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
  7. Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusa

BAB II
KESIMPULAN AUDIT

                   
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:


Kondisi:
  1. Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan sering tidak tepat sehingga penyetokan bahan baku kadang terlambat. Terlambatnya penyetokan bahan baku sehingga proses produksi kadang tidak mencapai target produksi.
  2. Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya, sehingga pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap karena masih diperbaiki, yang berakibat terjadinya keterlambatan proses produksi dan tidak terealisaikannya rencana produksi dengan baik.
  3. Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan yang sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang telah ditetapkan.


Kriteria:

1.     Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan.
2.     Jadwal produksi harus mampu meminimumkan :
a.      Biaya persediaan
b.     Biaya penyetelan (setup) mesin,
c.      Upah lembur.
d.      Pengangguran sumber daya.
3.     Jadwal produksi harus terintegrasi dengan :
a.    Jadwal penerimaan bahan baku; bahan baku sudah tersedia dan siap dilokasi sebelum proses produksi dimulai.
b.  Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap untuk dioperasikan.
c.  Konfirmasi pesanan; barang Furniture yang dipesan harus di konfirmasi sehari sebelum pengerjaan.
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas produksi.
5.    Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.
6.  Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis tentang perubahan jadwal produksi yang diakibatkan oleh adanya perubahan pesanan pelanggan, agar tidak mengganggu rencana produksi yang telah terjadwal.


Penyebab:
  1. Belum ada jadwal induk produksi, sehingga beberapa kali terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan.
  2. Perusahaan tidak (belum) memiliki peraturan tertulis sebagai dasar untuk melakukan jadwal induk produksi jika terjadi tambahan (perubahan) permintaan dari pelanggan.
  3. Tidak ada kesesuaian jadwal produksi, membuat target pesanan menjadi terhambat.


Akibat:
  1. Laba setiap bulannya berfluktuasi, kadang langsung meningkat pesat dan juga bisa langsung menurun drastis.
  2. Terjadi pembatalan pesanan.
  3. Proses produksi tidak memenuhi target produksi karena produksi tidak memiliki jadwal produksi yang ditetapkan perusahaan.




BAB III
REKOMENDASI


Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
  1. Kelemahan yang terjadi pada perubahan penjadwalan produksi yang tidak memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk melakukan perubahan jadwal jika ada tambahan (perubahan) pesanan dari pelanggan.
  2. Kelemahan terjadi pada bagian penilaian dan penggunan kapasitas produksi yang ditetapkan oleh perusahaan.
  3. Kelemahan yang terjadi pada jadwal pemeliharaan mesin yang tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya.
  4. Kelemahan yan terjadi pada biaya kualitas yang tidak memiliki keakuratan biaya dalam penggunaan produksi.
  5. Kelemahan yang terjadi pada inspeksi, pengujian , dan distribusi produksi.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.


Rekomendasi:
  1. Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis tentang perubahan jadwal produksi yang diakibatkan oleh adanya tambahan (perubahan) pesanan pelanggan, agar tidak mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal.
  2. Perusahaan harus membuat penilaian dan penggunaan kapasitas produksi, agar terealisasikan pada rencana produksi.
  3. Perusahaan harus membuat jadwal pemeliharaan mesin yang tepat dengan jadwal penggunaannya sehingga pesanan berjalan dengan baik.
  4. Perusahaan harus mebuat pencatatan laporan biaya kualitas dalam penggunaan produksi.
  5. Perusahaan harus membuat prosedur pengujian secara tertulis dan kriteria yang dapat diterima dalam setiap produk.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi di masa yang akan datang.




BAB IV
Ruang Lingkup Audit


Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi pada PT. XYZ . Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar