Minggu, 30 Juni 2013

Hubungan antara pengangguran dengan kemiskinan

Nama : KHAERUNNISA
Kelas : 1 EB11
Npm   :24212068
Tugas  :Soft skill Perekonomian Indonesia

Hubungan antara pengangguran dengan kemiskinan
 
Banyak sekali permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian dari waktu ke waktu menjadi suatu permasalahan yang kompleks dan seakan-akan sulit untuk dibenahi. Saat ini saya ingin membahas salah satu permasalahan sosial yang sudah lama menjadi suatu permasalahan yang berlarut-larut dan bahkan semakin parah, yaitu tentang “Pengangguran dan Keterkaitannya Dengan Kemiskinan”.
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan salah satu faktor akibat adanya pengangguran yang semakin meningkat,problem kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradaban,sehingga semua orang sepakat kemiskinan harus ditanggulangi dengan mengurangi angka pengangguran.


Jadi hubungan antara pengangguran dengan kemiskinan yaitu:
-pengangguran berpengaruh secara signifikan
-semakin angka pengangguran meningkat maka angka kemiskinanpun meningkat pula.
-sebaliknya jika angka pengangguran turun angka kemiskinanpu menurun.
-Jumlah penduduk meningkat,pengangguran meningkat maka angka kemiskinanpun menigkat pula.

Kesimpulannya antara pengangguran dengan kemiskinan sangat berhubungan dan berpengaruh satu sama lainnya.


Jumat, 28 Juni 2013

Tugas perekonomian indonesia

Nama : KHAERUNNISA
Kelas : 1EB11
Npm  :24212068

EFEKTIFKAH BLSM UNTUK RAKYAT SAAT INI,DENGAN ADANYA KENAIKAN BBM?

Pendapat saya  tidak efektif, alasan membantu rakyat kecil pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan cuma-cuma berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai antisipasi turunnya daya beli mereka menghadapi dampak kenaikan harga BBM. Bantuan ini dinilai agar untuk membantu meringankan beban rakyat kecil akibat dampak kenaikan harga BBM.
Namun, bantuan sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan selama empat bulan ditujukan kepada rakyat miskin tersebut dinilai kurang tepat. Dari segi waktu, hanya empat bulan dan dampak kenaikan harga BBM akan terus menerus. Uang sebesar Rp 150 ribu yang diberikan pemerintah ini dipandang bukan solusi, melainkan sebagai pengalihan isu agar kenaikan harga BBM dapat diterima oleh masyarakat bawah.
Alokasi terhadap pemberian subsidi kepada masyarakat bawah berupa BLSM ini perlu dikaji lebih mendalam. Mengingat tahun sebelumnya ketika ada kenaikan harga BBM, pemerintah mengeluarkan bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini tidak efektif. Bahkan dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan kericuhan. Selain itu, dengan adanya BLT tersebut tidak mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia. Pasalnya, efek bantuan itu tidak membuat rakyat kecil bisa hidup mandiri, tetapi mereka cenderung menggantungkan hidup pada bantuan pemerintah. Oleh karenanya, pola alokasi pemberian subsidi terhadap kenaikan harga BBM harus diubah.
Pola pemberian subsidi menggunakan BLSM itu bersifat pragmatis dan sangat sementara. Oleh sebab itu, pemerintah harus memberikan alternatif baru dalam pemberian subsidi dampak kenaikan harga BBM.
BLSM hanya membuat masyarakat kurang mampu menjadi obyek pemberi bantuan. Itu bukan solusi menanggulangi kemiskinan. Uang yang dibagikan sebesar Rp 150 ribu ribu per bulan tidak sebanding dengan dampak kenaikan harga BBM. Padahal kenaikan harga BBM itu sangat banyak dampaknya bagi masyarakat.
Solusi yang dianggap jangka panjang terhadap dampak kenaikan harga BBM misalnya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat yang berada dalam pengangguran. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan bantuan terhadap rakyat bawah berupa mengembangkan usaha atau pekerjaannya, misalnya memberikan fasilitas terhadap pertanian rakyat.

Bangsa yang maju adalah bangsa yang masyarakatnya dapat mandiri. Kekayaan berada di tangan rakyat, bukan pemerintah. Jika pemerintah menginginkan bangsa ini maju, maka mulai sekarang harus berpikir panjang, dan subsidi BBM digunakan untuk memandirikan rakyat.
Oleh karena itu, kebijakan kenaikan harga BBM yang telah diambil jangan disia-siakan dengan program yang tidak memberi efek domino kepada perekonomian rakyat kecil. Pemerintah harus merespon dengan baik dan berpikir panjang terhadap penolakan oleh sebagian rakyat terhadap kebijakan kenaikan harga BBM itu. Yaitu, memanfaatkan dana kenaikan harga BBM untuk program pengentasan kemiskinan dalam jangka pendek dan jangka panjang.